Kamis, 06 Agustus 2015

Curup Buluh

Identik dengan dominasi rumpun bambu di sekitarnya, pantas air terjun ini dikenal dengan nama Curup Buluh. Dalam bahasa Lahat, curup atau curug adalah air terjun, sedangkan buluh adalah bambu dan memang air terjun ini berada di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Lubuk Selo, Gumay Ulu.

Lokasi Curup Buluh sangat mudah dicapai dari kota Lahat maupun Pagaralam, hanya perlu sedikit memasuki area pedesaan dari jalan lintas alternatif Lahat-Pagaralam melalui Gumay Ulu. Waktu yang diperlukan untuk mencapai lokasi dari kota Lahat hanya sekitar 45 menit, kemudian kita berjalan kaki menuruni perbukitan yang memerlukan waktu sekitar 20 menit. Jalur yang dilalui menuju lokasi memang tidak lurus-lurus saja, jalan sebagian belum diaspal, jalan setapak yang cukup curam, dan butuh kehati-hatian, tapi semuanya akan sebanding dengan apa yang akan kita nikmati kemudian.

Curup Buluh ini sudah dikembangkan oleh warga sekitar (didukung pemerintah?) menjadi salah satu tujuan wisata Kabupaten Lahat. Warga sekitar telah membentuk panitia pengelola air terjun yang sebagian besar terdiri dari remaja karang taruna desa. Mereka memfasilitasi pengunjung dengan menyediakan area parkir, merapikan jalan setapak, dan menyediakan tempat berganti pakaian. Pengunjung hanya cukup berpartisipasi dengan merogoh kantong Rp5.000,- untuk jasa penitipan motor atau Rp10.000,- untuk mobil serta masing-masing pengunjung dikenakan biaya Rp2.500,- tapi tarif ini juga bisa berubah saat hari libur panjang seperti lebaran kemarin. Selain itu, pengunjung wajib berpartisipasi menjaga aset alam ini dengan menjaga kebersihan dan tidak merusak fasilitas tentunya.

Selain bambu, Curup Buluh juga identik dengan rupanya yang bertingkat-tingkat. Karena itu, nama lain Curup Buluh adalah Air Terjun Tujuh Tingkat ya walaupun kalau dihitung-hitung tingkatannya lebih dari tujuh sebenarnya. Pengunjung boleh menikmati segarnya terpaan air terjun langsung dari beberapa tingkat terendah dari air terjun dan rasanya waw banget. Inilah yang membedakan air terjun ini dari air terjun lainnya.

Eksistensi kealamian wisata alam ini masih tetap dipertahankan oleh pengelola. Persis berhadapan dengan air terjun terdapat sungai yang masih sangat alami dan mungkin bisa dikatakan masih bebas pencemaran. Setelah bermain di air terjun, pengunjung juga bisa melanjutkan mencoba sensasi air sungai ini. Dominasi warna hijau di lokasi wisata ini semakin mengingatkan kita bahwa surga itu berwarna hijau.

Setelah puas menikmati eksotisnya Curup Buluh dan sekitarnya, pengunjung mesti siap kembali ke lokasi parkir, tentu saja dengan meniti tangga demi tangga jalan setapak menuju puncak bukit. Namun, tidak perlu risau, warga juga menyediakan jasa ojek yang siap membantu pengunjung yang kelelahan atau sekedar mencoba rasa bermotor di jalan nonaspal dan curam. Cukup dengan lima ribu rupiah pengunjung tiba di lokasi parkir tanpa kelelahan.

1 komentar: