Jumat, 14 Agustus 2015

Fort Marlborough, Bengkulu

Melanjutkan cerita posting sebelumnya tentang Bengkulu.

Tidak jauh dari Pantai Panjang, terdapat cagar budaya yang menjadi saksi bisu sejarah masa penjajahan di Indonesia. Dialah Benteng Marlborough (Fort Marlborough). Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) Inggris pada tahun 1713-1719 sebagai benteng pertahanan mereka selama menjajah negeri ini.

Kami memerlukan waktu sekitar 15 menit bersepeda dari Pantai Panjang untuk mencapai lokasi benteng. Yap, kami bersepeda, memanfaatkan waktu satu jam sewa sepeda, sambil olahraga, dan tentu saja hemat, hehe.

Di sepanjang jalan menuju benteng, ada banyak kedai yang menjual produk hasil alam lokal berupa aneka jenis ikan asin, teri, udang, dan cumi. Sahabat pun bisa melihat proses pembuatannya di sana.

Nah, tiba di benteng, kami langsung menjelajahi seisi benteng. Suasana mistik lumayan terasa sih di ruang-ruang remang. Kami tidak berlama-lama di sana. Kami lebih memilih hunting poto, haha. Sisi atap benteng yang mengarah ke kota Bengkulu dan pantai adalah lokasi favorit kami.

Sayang karena waktu, mengingat waktu sewa sepeda kami cuma satu jam, tidak banyak sisi benteng yang sempat kami abadikan dalam file jpg. Kami harus segera mengembalikan sepeda dan pulang. Saya berharap suatu saat nanti masih ada kesempatan mengunjungi benteng ini lagi plus wisata sejarah lainnya di Bengkulu seperti rumah pengasingan Bung Karno dan wisata alam lainnya untuk bisa mengabadikan si cantik Raflesia Bengkulu yang fenomenal itu. Next time ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar