Rabu, 30 September 2015

Pemilihan Wahana

Dig dug dig dug dig dug dig dug -semakin cepat- dig dug dig dug dig dug dig dug dig dug dig dug dig dug

Kira-kira begitulah rasa denyut jantung sekarang. Hari ini pemilihan wahana internsip, nasional. Pemilihan wahana lokal sudah berlangsung kemarin. Alhamdulillah, teman-teman sebagian sudah mendapatkan wahana yang diharapkan. Saya? Hari ini, tepat pukul 08.00 WIB, insyaAllah.

Di mana?

Bagaimana?

Siapa?

Kapan?

akan segera terjawab setelah masa-masa yang menentukan ini.

fa idza 'azamta fa tawakal 'alallah

Jumat, 18 September 2015

Selecta, Batu-Malang, Jawa Timur

Ingin cerita tentang perjalanan ke sini, tapi....


kali ini saya biarkan gambar yang menceritakannya

Kamis, 17 September 2015

Yeay Valid!

Alhamdulillah, 14 September 2015, akun divalidasi. Artinya, sudah terdaftar untuk bisa memilih wahana periode internsip kali ini. Sesuai yang diumumkan sebelumnya bahwa proses validasi akan berlangsung selama masa pendaftaran online hingga mendekati hari pemilihan wahana. Alhamdulillah lagi, teman-teman batch Mei 2015 juga bisa memilih bareng dengan teman-teman batch Februari 2015 untuk pemilihan wahana periode November 2015 ini.

Man shabara zhafira

Senin, 14 September 2015

Selama Menunggu...

Di pertengahan waktu menunggu ini, muncul cerita tentang dokter yang sudah lulus kuliah, sudah diwisuda, sudah ujian kompetensi, dan bahkan sudah siap mengabdi. Namun, apa daya, ini tentang menunggu, lagi-lagi tentang menunggu. Berikut sepotong cerita yang saya baca di berbagai grup mahasiswa kedokteran.

"Copas dr.Atma Gunawan,Sp.PD,K-GH,FINASIM ketua PAPDI Malang.

Di pesawat, disamping saya ternyata mahasiswa kedokteran . Dia cerita masih nganggur, setahun ini belum dapat penempatan utk internship.
Maka keluarlah cerita mengharukan.

Ternyata utk mencapai dokter umum sekarang ini panjang sekali, dan melelahkan : preklinik 4 th, koas 2 th. Lalu menunggu 3 bl utk ujian UKDI (ujian kompetensi dokter Indonesia). Hasil UKDI baru dua bulan kemudian keluar. Banyak juga harus mengulang UKDI. Kemudian mengurus STR (surat tanda registrasi) satu bulan keluar. Lanjut lagi internship 1 th. Dan utk dapat tempat internship menunggu satu tahun ! Jadi utk dapat SIP (surat ijin praktek) butuh 8.5 tahun ! Sejatinya adalah 7 tahun, tapi 1.5 tahun adalah menunggu dan menunggu. Wah ini kalau di level pendidikan kesarjanaan, maka sudah selesai S3.

Mengapa ini begitu lama? Apakah utk level kompetensi dokter umum membutuhkan waktu selama itu? Apakah birokrasi dan organisasi yg terkait begitu buruk sehingga waktu menunggu 1.5 th?

...."

Terlepas dari pertanyaan mengapa dan mengapa, saya lebih tertarik cerita ngapain para dokter fresh ini selama masa menunggu. Berikut saya kutip hasil survei terhadap 120 dokter fresh salah satu universitas di Sumatera yang menunggu masa internsip. Survei ini diselenggarakan oleh teman yang baik, dr. Enggar Sari Kesuma Wardhani dan Eddy (adik tingkat).


Tidak lepas dari kata 'kreatif'. Para dokter ini tidak mau begitu saja 'menganggur', ada-ada saja yang mereka kerjakan. Lha saya ngapain ya? Hehe, saya akan cerita di lain waktu.

Mungkin ini bisa menginspirasi teman-teman yang sama-sama akan segera memasuki masa menunggu? Tapi semoga untuk periode selanjut-selanjutnya tidak perlu begitu lama menunggu lah ya.

Aaa blog ini tentang....

Awalnya blog ini saya buat memang untuk mencatat hal-hal yang menurut saya penting, terutama berkaitan dengan suatu kejadian yang saya alami, kegundahan hati, dan semua unek-unek lainnya. Karena saya cukup introvet, saya tidak ingin gamblang mencurahkan isi hati dan pikiran di tulisan sehingga saya menulis dengan berbagai analogi di posting awal-awal blog ini sehingga hanya saya yang mengerti dan paham ini tulisan tentang apa dan kejadian apa yang melatarbelakangi publikasinya. Beda dulu, beda sekarang. Saya mulai menulis hal-hal yang lebih bermanfaat (semoga).

Beberapa kali saya vakum dari dunia asal tulis ini. Namun, saya kembali tertarik menulis walaupun saya sadari tulisan saya banyak kurang berbobotnya, hehe. Karena saya pikir apa yang saya alami tidak akan semuanya terekam dalam long term memory sehingga suatu saat saya bisa saja lupa akan suatu kejadian atau hal tersebut. Seperti kata pepatah, tulisan lebih baik daripada ingatan terbaik. Jadi, kalau suatu hari nanti saya baca kembali apa yang pernah saya tulis, saya bisa kembali mengenang 'oh, ini cerita tentang itu, saya pernah merasa gini, saya ke sana sama si A, saya pernah coba ini-itu' gitu kira-kira.

Karena ini sudah 2015 sedangkan blog ini berawal dari 2011, tentu sangat banyak hal yang terlewatkan untuk diceritakan di sini. Gegara vakum berkali-kali sih. Kalau ada yang menggelitik ingatan, saya coba tulis lagi, hehe. Jadi maklum saja kalau postingan tidak runtut kronologi waktunya.

Berbagi. Ini juga yang menjadi dasar posting blog karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Siapa tau ada yang mencari tentang sesuatu dan kebetulan pernah saya tulis di sini, jadi saya bisa berbagi informasi tentang suatu hal, terutama yang berhubungan dengan hal-hal yang menjadi judul tab-tab dalam blog ini. Sedikit sih, tapi bukankah suatu lukisan terdiri dari titik-titik tinta beragam warna?

Nah, motivasi nih buat saya sendiri khususnya, tulislah, bukankah setiap saat kita meninggalkan jejak?

Sabtu, 12 September 2015

Menunggu Validasi

Setelah dibingungkan dengan wahana mana yang nanti akan dipilih, ada lagi yang membuat was-was. Pasalnya kami sudah mendaftar online sejak beberapa waktu lalu dan sampai saat ini diposting, akun kami se-universitas belum ada yang divalidasi. Oh, bukan, mungkin akun seluruh orang yang mendaftar online.

Daftar apa sih?
Validasi apa sih?

Sebelum penempatan internsip, dokter calon peserta internsip harus mendaftar terlebih dahulu. Pendaftaran online. Saat periode November 2015, pendaftaran online dibuka pada 1-19 September 2015. Di sini, calon peserta diminta mengisi beberapa data terkait dengan keperluan selama internsip kelak, terdiri dari identitas diri, kontak, alamat, STR, rekening, dan NPWP.

Setelah mendaftar, akun calon peserta akan divalidasi oleh pihak yang berwenang, yaitu KIDI (Komite Internsip Dokter Indonesia). Akun akan menjadi valid jika data yang calon peserta isi sama dengan data yang dikirim melalui sistem online. Karena itu, pengisian data mesti hati-hati banget. Kesalahan dalam pengisian data membuat akun tidak bisa divalidasi. Setelah divalidasi, calon peserta baru bisa memilih wahana pada waktu yang ditentukan (rencananya 29-30 September 2015).

Nah, validasi ini. Sempat membuat deg-degan juga. Begitu pentingnya validasi ini membuat selalu was-was, bisa milih nggak ya periode ini, apakah ada kesalahan, kenapa belum divalidasi, kenapa lama validasi, dan kenapa-kenapa lainnya. Karena validasi ini dilakukan per universitas, jadi selama teman-teman se-universitas belum ada yang divalidasi, cukup bisa membuat tenang, berarti memang belum giliran universitas kita yang divalidasi, selain mesti dipastikan data yang di-upload memang benar-benar benar.

Alhamdulillah, ada teman-teman 'tim nasional' yang bersedia meng-update info dari KIDI. Mereka menyampaikan berbagai pertanyaan dari teman-teman se-Indonesia terkait masalah internsip ke KIDI, mengawal program internsip periode ini supaya berjalan sesuai harapan calon peserta, termasuk masalah validasi akun calon peserta yang tak kunjung valid ini. Jazakumullahkhairkatsir. Terima kasih ya. Semoga internsip kita berkah, lancar, aman, damai, dan sejahtera.

Selasa, 08 September 2015

Museum Angkut

Berada di tengah mobil-mobil antik ini serasa berada di suatu masa di tempat yang bukan di Indonesia. Mungkin cuma saya sih yang merasa demikian. Tapi ini nyata ada di Indonesia lho, tepatnya di Museum Angkut, Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Yang lagi jalan-jalan ke Malang, jangan bilang nggak sempat ke sini, bisa nyesel lho, hehe.

Kalau museum itu identik dengan benda prasejarah, sunyi, sepi, kuno, dan membosankan, Sahabat tidak akan menemukan itu semua di Museum Angkut ini. Dari pertama memasuki ruang museum saja pengunjung sudah disambut oleh miniatur Bumblebee, salah satu robot di film Transformer. Semakin dijelajahi, semakin suka, dan semakin tipis ruang memori karena bakal penuh dengan poto-poto karena memang banyak sudut yang unik untuk latar belakang poto.

Museum ini menampilkan sejarah perkembangan alat transportasi, mulai dari yang tradisional memanfaatkan hewan seperti gerobak dan andong hingga kendaraan termodern saat ini, dari berbagai penjuru bumi, dan dari masa ke masa. Koleksi museum ini sangat banyak dan kreatif penataannya. Seperti di Batu Secret Zoo, pengunjung akan melalui jalan yang akan membawanya mengelilingi semua tempat di museum ini. Jadi, semua koleksi akan sempat terlihat semua.

Ini beberapa koleksi Museum Angkut yang saya suka.

Mobil dari Anyaman bambu

Mobil panjang, Limousine?

Kabinkruiser 1957, mobil kodok?

Triumph, mobil tanpa atap, hehe

Sepeda roda empat, cikal bakal ide mobil?

Koleksi Motor, ada yang sama?

Mau pilih mobil yang mana hayo?

Uniknya, Museum Angkut juga menyediakan koleksi yang membuat kita seolah merasa berada di atas angkutan tersebut. Misalnya, kereta. Ketika melewati lorong ini, suara khas kereta jelas sekali terdengar dan lantai pun bergoyang seolah kita berjalan di atas gerbong kereta yang sedang melaju. Jendela pun dihias seolah kita melihat pemandangan berjalan dari jendela kereta. Nah, setelah keluar dari lorong kereta itu, ketahuan, ternyata lorong itu dibuat di atas jembatan, seperti jembatan gantung, wajar goyang-goyang. Kreatif.

Alhamdulillah, saya ke sana bersama kakak tersayang dan teman-temannya. Terima kasih banyak ya Mas Aji. Semoga ada kesempatan kita ramai-ramai sekeluarga main dan jalan bareng seperti ini.

Sabtu, 05 September 2015

Kamu Pilih Mana?

Ceritanya ini tentang internsip. Apa sih internsip?
Jadi intinya internsip itu adalah program wajib satu tahun pelatihan pemahiran profesi dokter untuk para dokter yang baru lulus program pendidikan profesi dokter atau saya sederhanakan menjadi internsip itu program magang dokter baru lulus, gitulah kira-kira.

Setelah sekitar 6 bulan pasca dinyatakan lulus ujian kompetensi Maret 2015 lalu, akhirnya September 2015 ini kami mendapat angin segar. Pasalnya waktu menanti yang begitu lama untuk membaktikan diri secara legal akan jelas segera berakhir. Kami akan segera memilih wahana di mana kami akan mulai insternsip. Eksekusi pemilihan wahana jatuh pada tanggal 29-30 September 2015. Ini titik tolak kehidupan kami untuk satu tahun ke depan atau mungkin bahkan tahun-tahun selanjutnya.

Nah, pemilihan wahana ya. Banyak motif di baliknya.

Si A mau di daerah dari mana mereka berasal karena mau tinggal sama orang tua. Maklum, dengan gaji berupa bantuan hidup dasar yang menurut banyak orang memang benar-benar cukup untuk kehidupan dasar bahkan ada yang bilang tidak cukup, tinggal sama orang tua adalah pilihan tepat, bisa irit biaya tempat tinggal alias kos.

Si B juga mau memilih internsip di daerah asal karena mau menjaga orang tua. Nggak tega rasanya kalau jauh-jauh merawat, kasi obat, periksa orang lain sedangkan ortu sendiri di rumah tidak terkontrol kesehatannya.

Si C mau ke suatu daerah yang memberi insentif lebih banyak. Memang ada beberapa daerah yang baik hati memberi uang saku tambahan. Ya hitung-hitung ngumpulin modal untuk melamar anak orang. Maklum, usia sudah cukup, sering ditanya 'kapan nyusul? ngundang?', teman-teman masa sekolah sudah pada nikah, bahkan sudah momong anak, tapi nasib baru lulus kuliah, belum kerja legal, punya tabungan belum seberapa. Kalau mau nikah modal sendiri, tampaknya perlu usaha ekstra.

Si D mau ke daerah x karena mau pengalaman yang berbeda di tanah orang. Hidup nyaman di lingkungan keluarga mungkin membuat hidupnya menjadi begitu flat. Sesekali ingin coba hidup di tanah orang, merasakan petualangan hidup 'sendiri'.

Si E mau ke daerah y karena di sana banyak tempat bagus untuk dieksplore. Internsip sambil wisata keren juga kan bro! Kalau dilihat-lihat kakak-kakak senior sempat tuh jalan-jalan semasa internsip, berarti masih ada waktu luang, kenapa nggak dipakai untuk liburan, haha.

Yah, masih banyak lagi versi lain alasan kenapa memilih wahana 'itu'. Saya sendiri masih belum menentukan mau pilih wahana mana karena sampai coretan ini diposting belum ada daftar wahana yang siap dipilih, belum diumumkan lebih tepatnya. Utamanya, di mana pun nanti, saya mengharap keberkahan dari setiap apa yang kita pilih, kerja-belajar berkah, ilmu berkah, income berkah, dan keberkahan-keberkahan lainnya. Begitu juga untukmu ya Sahabat.