Kamis, 20 Agustus 2015

Bandarlampung 2012

November 2012, teman-teman dan saya 'diundang' untuk menjadi keluarga 'plusplus' di suatu pernikahan saudara teman kami di Bandarlampung, Maya.  Saya sebut 'plusplus' karena kami adalah keluarga sejak mulai kuliah di fakultas yang sama. Jadi, kami nambah-nambahin jumlah anggota keluarga yang sedang berbahagia saat itu.

Kepergian kami ke Bandarlampung saat itu adalah pilihan yang penuh perjuangan. Pasalnya, kami mahasiswa beruntung berada di fakultas yang terkenal paling jarang libur dan di saat sedang jenuh-jenuhnya duduk kuliah eh ada tawaran silaturahim sekaligus refreshing ke provinsi paling selatan Pulau Sumatera. Walaupun kami sempat harus bersitegang dengan salah satu dosen ter-killer di kampus demi bisa pergi memenuhi undangan ini.

Kami berangkat dari Palembang pada Jumat malam. Dari kost-an selepas magrib menggunakan bus kota menuju Stasiun Kertapati Palembang. Kami memilih menggunakan kereta bisnis karena selain lebih terjangkau, kami juga ingin merasakan sensasi menggunakan kereta api malam. Saat itu jadwal kereta berangkat tepat pukul 21.00 WIB. KA Limex Sriwijaya yang akan mengantar kami ke Lampung.

Selama semalaman kami berada di kereta ini. Kami tiba di Stasiun Tanjung Karang sekitar pukul 07.00 WIB. Karena tahu akan lama di dalam kereta, kami sudah menyiapkan sesuatu. Lihatlah apa yang kami kerjakan selama di kereta:

Yap, kami bermain Monopoli Deal, permainan yang sedang naik daun di kalangan teman sekampus saat itu. Sempat menjadi perhatian orang se-gerbong lho: ini anak-anak pakai jilbab kenapa 'main kartu', hehe.

Sabtu, setelah menyegarkan badan dan santai, kami menuju suatu taman rekreasi yang cukup terkenal di Bandarlampung, yaitu Lembah Hijau. Di sana ada beberapa wahana, outbond, berbagai jenis hewan, aneka cottage unik, dan waterboom. Yang menjadi favorit kami adalah cottage unik. Di sinilah pertama kali kami melihat bangunan rumah seperti di bawah ini.

*maaf poto Maya diginiin, hehe

Setelah puas hunting poto di Lembah Hijau, kami merasakan panggilan alam: laper. Kuliner paling terkenal dari kota ini adalah Bakso Sony. Entah berapa banyak usaha ini sudah membuka cabang, banyak banget. Besar dan ramai sekali memang, rasa baksonyaaaa enak dan apa pun makanannya, minumnya tetap teh botol sosro (seperti iklan, hihi).

Minggu, acara inti keberangkatan kami. Akad nikah pada pagi hari dan acara resepsi malam hari.  Acara pernikahan termewah yang pernah kami kunjungi pada masa itu dengan konsep standing party. Untuk pertama kali juga saya menghadiri standing party, sampai kami harus duduk di tangga untuk mencicipi hidangan yang melimpah.

Setelah acara resepsi, kami langsung pamit kembali ke Palembang, kali ini menggunakan travel malam supercepat, karena Senin pagi kami sudah harus siap tutorial di kampus. Inilah poto kami (saya, Rika, Vivi, Kiky, Anita, Engki, Rangga, Feby, dan Agus) yang sudah siap menjadi keluarga 'plusplus'.

September 2015, bulan depan, kami diundang lagi menjadi keluarga 'plusplus'. Wait for the next story, ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar