Pengalaman seru ini kami dapatkan di Tanjung Sakti, sebuah kecamatan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Tepatnya, kami berada di Sungai Manna yang berhulu di sekitar Gunung Dempo, mengalir menyusuri lembah di celah perbukitan Bukit Barisan, hingga berbaur dengan air asin di pantai daerah Manna yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Di sana kami seolah merasa sakti bisa menyusuri sungai dengan modal boat-pelampung-dayung. Kami mencoba menaklukkan arus deras sungai nan bebatuan itu, tentu saja dengan bantuan tim Arus Sakti.
Lokasi arung jeram bersama Arus Sakti ini sangat mudah dijangkau, tepat di tengah pusat daerah Tanjung Sakti. Untuk menuju ke sana, kita bisa melalui jalan darat dari kota Pagaralam atau Lahat. Selama perjalanan menuju ke sana, kita disuguhi pemandangan menakjubkan ala hutan tropis Indonesia, perbukitan, batuan cadas, sungai, pemukiman warga khas pedesaan, persawahan, dan perkebunan yang tertata apik. Yang lebih membuat nyaman adalah hawa sejuk khas pegunungan masih terasa kental di daerah ini.
Setelah mencapai daerah pasar Tanjung Sakti, kami berjalan kaki menuju sungai. Tidak lupa kami pastikan dulu kendaraan telah aman dititipkan dengan warga sekitar. Sekitar 10 menit berjalan, kami menemui jembatan gantung untuk menyeberangi Sungai Manna. Kemudian kami melewati sawah dan kolam ikan warga. Eh, tidak terasa tiba-tiba kami sudah sampai di pos start arung jeram Arus Sakti.
Di pos start, kami diberi pengarahan modal mengarungi Sungai Manna nanti. Kami ditawari tiga rute: pendek, sedang, panjang. Perbedaannya terletak pada jarak yang akan ditempuh nanti, tentu saja dengan biaya yang berbeda pula. Kami memilih jarak sedang, yaitu menempuh jarak 14 km. Awalnya kami ingin rute panjang, tapi keterbatasan waktu memaksa kami memilih paket medium.
Saya satu boat dengan empat teman: Ofi, Ari, Hakim, dan Feby. Kami dipandu oleh kakak baik hati dari tim Arus Sakti.
Saya takjub merasakan segarnya air Sungai Manna itu, dingin, sejuk, jernih, benar-benar alami, dan terjaga. Maklum, beberapa tahun belakangan saya hanya melihat Sungai Musi di Palembang yang airnya waw seperti susu coklat, hehe berlebihan ya.
Kami mulai menyusuri sungai, perlu waktu untuk beradaptasi dengan dorongan arus dan gerakan boat. Saat kami mulai jalan, kami masih banyak melihat anak-anak kecil mandi, berenang, dan bermain-main di air sungai dengan sangat ceria dan tentu saja berani. Airnya deras dan batunya MasyaAllah, banyak banget. Hebat mereka.
Sepanjang sungai kami melewari banyak jeram yang menegangkan sekaligus mengasyikkan. Anda mesti coba deh rasanya terjebak di antara bebatuan besar, terhempas arus, hanyut, dan menenggelamkan diri di jalur arung jeram Sungai Manna ini, keren banget. Tidak hanya itu, kami juga disuguhi pemandangan luar biasa sepanjang tepian sungai. Pepohonan hijau menjulang, suara burung bersahutan, monyet-monyet berlompatan di pepohonan, bunga-bunga liar, kumpulan kupu di tepi sungai, kadal berjemur di atas bebatuan, dan ada satu yang hanya ada di sana.
Di tengah perjalanan, kakak pemandu kami memukulkan dayungnya ke permukaan air hingga terdengar bunyi mengejutkan. Sontak kami heran. Belum sempat kami bertanya, kakak pemandu menunjuk ke atas pepohonan tinggi dan kami disambut ratusan kelelawar ukuran besar. Mereka adalah kelelawar pemakan sari buah yang hanya tinggal di tepi sungai itu. Jumlah mereka mungkin mencapai ribuan. Mereka terbang memutar seolah thawaf hingga langit di atas kami menjadi cukup kelabu. Sayang kami tidak bisa membawa kamera untuk mengabadikan momen menakjubkan itu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam, kami tiba di pos pemberhentian rute medium. Tiga jam loh ya, sangat terasa cepat, tidak menyangka kami secepat itu menempuh jarak 14 km. Luar biasa.
Kami diantar kembali ke pos start. Suasana dingin dan sejuk gitu paling enak makan dan minum yang hangat-hangat. Wah, tim Arus Sakti ini ternyata memang sudah menyiapkan santapan khas daerah Tanjung Sakti untuk kami. Kami disuguhi nasi, ikan goreng lengkap dengan lalapan segar, tumis sawi brokoli, beraneka gorengan, dan minuman hangat. Perut kami sudah menari-nari, tidak perlu menunggu lama, semua makanan langsung ludes, hehe. Terima kasih ya tim Arus Sakti!
Nah, buat teman-teman yang mau merasakan sensasi arung jeram, boleh nih dicoba untuk trip ke Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat. Baiknya nanti bener-bener siapin waktu luang dan tenaga untuk rasain petualangan ini. Ohya, disarankan juga untuk datang saat musim penghujan sekitar November-Februari karena semakin deras, semakin seru tantangan arusnya. Coba deh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar