Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Pada mulanya, saya kira posyandu di seluruh Indonesia sama. Memang kurang lebih sama sih, tapi saya menemui yang luar biasa di sini. Luar biasa karena di daerah asal saya (Sumatera Selatan), saya belum pernah nampak posyandu semacam di sini. Dan karena dua posting terakhir tentang refreshing, kali ini saya akan cerita tentang sesuatu yang berbeda, biar ada variasinya ya. Masa' liburan melulu, hahaha.
Poto ini diambil sembunyi-sembunyi oleh mbak Sukma, koordinator promosi kesehatan puskesmas, di Posyandu Balita Lily. Ini saya ketemu anak yang berat badannya tidak naik 3 bulan berturut-turut. Menurut ibunya, si anak sangat susah makan, tetapi ketika diperhatikan, si anak mau-mau saja makan saat diberi bubur kacang hijau di posyandu, hmhmhm. Ceritanya saya sedang edukasi ini ibu, hehehe.
Sukanya, Puskesmas Bontang Utara 1 ini hampir tiap tanggal itu ada posyandu. Total ada 34 posyandu aktif tiap bulannya. Wajar sih, karena memang wilayah kerjanya mencakup 4 kelurahan (Bontang Baru, Gunung Elai, Api-Api, Bontang Kuala). Tiap posyandu ada 5-10 kader aktif nan mandiri. Sebelum petugas posyandu dari puskesmas datang, mereka sudah mulai mencatat, menimbang, dan mengukur dengan sendirinya. Dokumentasi mereka juga rapi, patut dicontoh.
Kalau poto sebelumnya itu di posyandu balita, di atas ini adalah poto di posyandu lansia, diambil secara sembunyi-sembunyi pula, haha. Ini di Posyandu Lansia Mawaddah. Jadi, selain 34 posyandu aktif, Puskesmas Bontang Utara 1 juga memiliki posyandu lansia yang juga memiliki kader-kader aktif. Kegiatan di sini, ada pemeriksaan tekanan darah, periksa lab sederhana (gula darah, asam urat, kolesterol, hemoglobin), dan konseling. Jika ditemukan pasien dengan gangguan kesehatan, pasien tersebut diberi pengantar untuk berobat ke puskesmas, kita tidak bawa obat ke posyandu, sengaja, supaya mereka mau datang ke puskesmas. Pencatatan kader di sini juga rapi, tiap 6 bulan hasil kegiatan posyandu dilaporkan ke puskesmas.
Saya heran, mengapa ibu-ibu kader ini begitu rajin menjalankan tugasnya sebagai kader. Saya sempat tanya ke beberapa teman petugas puskesmas. Alhasil, ternyata ibu kader ini sukarela diri sendiri, benar-benar menjalankan tugas selaiknya prinsip posyandu, dari-untuk-oleh warga. Hebatnya juga, puskesmas mengalokasikan honor per bulan untuk mereka dan tiap tahun ada refreshing seperti jalan-jalan atau outbond di suatu tempat khusus untuk ibu-ibu kader yang dibiayai oleh puskesmas. Biar ibu-ibu kader semangat selalu, begitu katanya. Tahun 2015 ini acara refreshingnya outbond di tempat wisata Lembah Hijau Bontang Lestari, hampir 200 kader hadir di acara ini.
Sewaktu di Palembang, saya pernah ke suatu posyandu di tengah kota. Posyandu ini memiliki program khusus, pojok gizi. Saya takjub saat itu. Namun, setelah saya lihat di Bontang, semua posyandu Puskesmas Bontang Utara 1 punya pojok gizi, baik posyandu balita maupun posyandu lansia. Kalau di seberang sana kesulitan biaya, di sini nampak longgar saja. Ada dana bantuan dari puskesmas, kalaupun tidak ada, kader sukarela membuat makanan untuk peserta posyandu walaupun ala kadarnya saja. Luar biasa lah, nanti perlu dicontoh ini kalau jadi pimpinan puskesmas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar