Jumat, 06 November 2015

TPA Darussalam (2)

Melanjutkan cerita yang lalu tentang TPA Darussalam...

Agustus 2015 saya melihat kembali secara langsung TPA ini. Menyenangkan, santri tetap buanyak, tempat belajar-mengajar mengaji semakin nyaman, dan ada beberapa program tambahan selain belajar membaca Alquran, seperti program hapalan juz Amma. Namun, di balik itu, tetap saja ada satu masalah yang cukup sulit.

Saat saya belajar di sana, tahun 2000-an, baik santri maupun tim pembimbing (ust/ustadzah) seimbang dari segi kuantitas. Satu ust/ustadzah rerata membimbing satu kelompok yang terdiri dari sekitar 10 orang. Jumlah tim pembimbing pun banyak, jika ditotal lebih dari 20 orang. Saat ini...

Ya, saat ini terjadi sedikit pergeseran. Mungkin jumlah santri rerata sama setiap tahun, tetapi tim pembimbing berkurang drastis. Ada yang berumah tangga dan pindah mengikuti suami, ada yang mengurus bayi karena baru melahirkan, ada yang kerja di jam-jam belajar TPA. Semua kesibukan ini jadi membatasi kesempatan membimbing anak-anak belajar mengaji. Hingga akhirnya saat ini jumlah tim pembimbing tinggal 8 orang.

Jika dilihat dari penghasilan, ya Allah, sungguh ikhlas guru-guru kami ini. Di tengah kesibukan lain, mereka masih sempatkan diri membimbing anak-anak belajar mengaji. Tidak mengharap income yang 'wah' pula. Kata Bu Hayati, salah seorang ustadzah, "Biar aja kita tidak dapat gaji berupa duit, nanti mah bakal dibayar dengan surga oleh Allah, aaaaaamiin".

Inilah motivasi mereka, investasi jangka panjang, surganya Allah. Karena sebaik-baik manusia adalah yang belajar dan mengajarkan Alquran, karena ilmu yang bermanfaat ini kelak akan menjadi amal jariyah yang tak terputus aliran pahalanya, karena janji Allah siapa yang menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongnya.

Kurang dari 2 minggu lagi saya berada di TPA ini, entah akan ada kesempatan lagi atau tidak di kemudian masa untuk bergabung menjalankan belajar-mengajar mengaji di sini lagi. Di balik itu semua saya mah yakin TPA Darussalam ini bakal semakin banyak mencetak generasi rabbani, semakin terdepan menyiapkan muda-mudi Perumnas Selawi yang Islami, dan semakin sejahtera masjid kesayangan, Masjid Darussalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar