ini semua kiasan:
hijau, sejuk rasanya ketika melihat pohon dengan daun yang berwarna hijau, segar.
ketika musim kering tiba, daun-daun hijau kekurangan air.
memang ada air, tapi terbatas.
xilem berusaha adil membagi air dan bahan makanan ke seluruh daun.
semua pertumbuhan ditunda, hanya tunas-tunas kecil yang dipertahankan agar tidak layu.
aneh, ada sebuah daun yang menjerit rewel,
ia ingin lebih banyak air yang dikirim kepadanya.
ntah karena ia tidak tahu teman-teman sedaun berada dalam keterbatasan juga,
atau akar telah lelah menyerap air dari kedalaman bumi,
atau xilem yang selalu menyalurkan air ke dahan,
atau tunas yang bersabar menunggu pasokan air agar bisa tumbuh lagi.
mungkin daun yang berontak ini tidak menyadari hal-hal ini..
hingga daun di sebelahnya rela menyalurkan air kepada si daun rewel ini,
kuning, dan gugurlah daun tetangga ini..
ia tetap tidak sadar.
ada yang lebih memerlukan air.
tunas di ujung dahan mulai kering dan ntah nasibnya bisa menjadi tunas sebenarnya atau tidak..
ia tetap bersikukuh, 'aku butuh air, mana yang peduli dengan aku yang kekeringan ini'
xilem terseok-seok mengalirkan air, akar terengah-engah mempertahankan pasokan air..
baik jika daun satu ini berfotosintesis untuk menghasilkan makanan yang bisa disebar ke bagian pohon yang lain
TIDAK
makanan untuk dirinya pun tidak cukup ia hasilkan sendiri
terus ia meminta air kesegaran hidupnya
ntah apa yang menutupi hatinya
ia tetap berontak, menjerit tanpa melihat kepayahan daun-daun yang lain
akhirnya, ia pun lelah
warna hijau mulai pudar
hingga berwarna kuning
kuning kuning dan semakin kuning
hingga ada angin yang berhembus lembut
dan ia pun terhanyut, gugur
di tengah perjuangan daun hijau lain menghadapi kekeringan
suatu saat kemudian, hujan pun datang
gembira daun-daun
mereka pun mampu bertahan hidup
menghasilkan buah dan keturunan-keturunan baru
andai aku sekuat daun tetangga yang tetap hijau ketika kering melanda, gumam si daun kuning yang telah gugur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar