Kamis, 31 Desember 2015
Refreshing ala Doksip Tamada (2)
Posyandu di Sini....
Refreshing ala Doksip Tamada (1)
Sabtu, 19 Desember 2015
Rumah Anoa
Rumahku Surgaku..
Inilah ungkapan paling cocok untuk salah satu rumah di Jln. Anoa Perumahan BTN PKT Kota Bontang. Satu tahun ke depan, inilah surgaku.
Saya tinggal bersama empat doksip lainnya dan kami semua berasal dari tempat yang berbeda-beda, jadi seperti slogan kita, bhineka tunggal ika. Putri (ii) dari Universitas Andalas, tapi tinggal di Pekanbaru. Runi dari Universitas Andalas, tapi tinggal di Bekasi. Aiko dari Universitas Trisakti, tapi asal Purwakarta. Vita dari Universitas Tarumanegara, asalnya dari Kendari. Saya dari Universitas Sriwijaya, tapi orang tua di Lahat.
Lahat? Di mana tuh?
Hampir semua orang akan bertanya demikian ketika saya ditanya 'asalnya dari mana?'. Lahat itu salah satu ibu kota kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan ya sahabat, dari Palembang masih perlu perjalanan darat sekitar 6-7 jam ke arah barat. Kalau saya sebut, 'saya dari Palembang', semua akan tahu, 'ooo sumsel', begitu.
Oke, kembali tentang rumah. Alhamdulillah ya, kita dapet rumah ini. Dengan biaya yang tergolong cukup murah dibanding teman-teman yang nyewa rumah di HOP Bontang, hehe. Dapet rumah ini berkat bantuan teman doksip juga, namanya Sarah. Makasi banyak banget deh buat Sarah yang sudah mengejakan waktu mencari rumah buat kita. Pokoknya awal dateng kita bener2 merepotkan Sarah yang notabene orang Bontang. Jazakillahukhair, dok..
Punya teman asli daerah wahana itu sangat membantu kita mengenal secara kasar tempat yang akan menjadi domisili selama tahun ke depan lho. Semua pertanyaan lokasi insyaAllah bisa dijawab, demi mencari kebutuhan sehari-hari seperti makanan, dan tempat belanja, juga tempat wisata, hoho.
Kamis, 03 Desember 2015
Capcus Go Bontang
19 November 2015
Spesial untuk doksip (dokter internsip) wahana Bontang, kami diberangkatkan ke kota tujuan sehari setelah pembekalan. Ada dua wahana, RSUD Taman Husada dan RS PKT, total 36 doksip. Mungkin pertimbangannya jarak Bontang yang cukup jauh dari Balikpapan, jika kami berangkat di hari yang sama dengan hari pembekalan, bisa jadi tiba di Bontang tengah malam, dalam kondisi belum tahu tempat tinggal. Hoho, pengertian banget ya panitianya.
Jarak Balikpapan-Bontang sekitar 250 km, dengan mobil sewa kami tempuh dalam waktu ± 7 jam, santai, pukul 10.00 WITA capcus dari Balikpapan, pukul 17.00 WITA tiba di Bontang. Jalan menuju Bontang luar biasa, cukup bagus jika dibandingkan jalanan di Ogan Komering Ulu maupun Ilir, Sumatera Selatan. Hanya banyak naik-turun bukit, bukan kelok jurang-bukit seperti jalanan Lahat-Pagaralam. Alhamdulillah, perjalanan aman dan ini kali pertama menjejakkan kaki di kota Bontang, Kalimantan Timur.
Excited, pasti.
Baru masuk gerbang kota, kami berhenti. Awalnya mau tukar-tukar mobil dan barang karena rumah tujuan berbeda-beda, tapi yang kami lakukan adalah poto-poto di salah satu tulisan 'selamat datang di Kota Bontang', haha. Ini salah satu hasilnya.
Rabu, 02 Desember 2015
Pembekalan Isip
18 November 2015
Pertama kali yang dipikirkan tentang hari itu adalah, hari itu akan terulang kembali tepat satu tahun ke depan, saat pemulangan, huhu. Program ini hanya untuk satu tahun ke depan. Ini mekanisme pertahanan untuk menyingkirkan perasaan 'berat' untuk 'dilepas' sendirian di tempat yang belum pernah saya datangi sekali pun seumur hidup.
Hari itu ada beberapa pembicara, dari KIDI pusat, Dinkes Provinsi Kaltim, dan ketua IDI Kaltim. Semuanya menyambut kami dengan penuh antusias sekaligus memotivasi kami untuk semangat bertugas di Kalimatan Timur. Ini titik awal saya mengetahui profil Kota Bontang.
Kalimantan Timur adalah provinsi paling maju di daratan Kalimantan. Mungkin ini tidak lepas dari sumbangsih ratusan perusahaan yang berdiri di sini. Salah satu kota yang maju setelah Balikpapan dan Samarinda adalah kota Bontang, tempat saya internsip ini. Dijabarkanlah profil sebaran dokter di masing-masing kabupaten/kota di Kalimantan Timur dan waw luar biasa. Bontang memiliki dokter umum terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lain (per sekian penduduk), dokter spesialis pun termasuk terlengkap di Kalimantan Timur. Keren ya, padahal saya awalnya membayangkan Bontang tidak lebih maju dari Lahat, ternyata, waw, beda, jauh malah.
Oke. Kesan selanjutnya, kami diperhatikan. Bagaimana tidak coba, direktur rumah sakit dan pembimbing kami hadir di hari pembekalan ini. Itulah kali pertama kami bertemu pembimbing kami, dr. Ihsan. Sempat berkenalan sebentar, mereka sangat welcome. Ini juga momen pertama kami ber-18 berkumpul bersama dan poto bersama, walaupun nanti di kemudian hari akan banyak poto-poto groupy lainnya, dokumentasi, haha. Ini juga yang menyadarkan bahwa saya tidak benar-benar sendiri di sini.